Senin, 11 Mei 2009

Untukmu Palestina

Gaza yang gelap mencekam, Gaza yang merana
Nyawa seakan hanya bilangan angka – angka
Rintihan kesakitan itulah irama yang ada
Debu meriam mengepul menjadi panorama

Lontaran – lontaran mortir seakan menari di langit Gaza
Namun bukan tepuk tangan yang diraih olehnya
Melainkan isak tangis yang melangit di angkasa
Dan tubuh – tubuh lemah yang merintih dan meronta

Gaza yang luluh lantak
Tidak hanya oleh ledakan senjata
Tidak juga hanya oleh api membara
Dia luluh lantak oleh serakah manusia

Adakah nurani yang tersisa di sana?
Adakah yang mampu bangkitkan rasa?
Tidakkah nurani itu menghentak jiwa?
Tidakkah rasa itu menghantam di dada?

Siapa menjadi musuh siapa?
Bukankah perang adalah musuh setiap kehidupan yang ada?
Siapa menjadi kawan siapa?
Bukankah kedamaian adalah kawan setiap insan manusia?

Hai manusia, tengadahkan wajah ke angkasa
Tatap cipta dari Yang Maha Kuasa
Hidup adalah pemberian dari Nya
Sejatinya manusia adalah memuliakan pemberian Nya

Berkawan dengan kebencian adalah sia – sia
Tinggalkanlah kebencian itu jauh dari jiwa
Dekapan kemarahan menghanguskan pikiran
Lepaskanlah kemarahan itu sebelum hilang segalanya

Senyuman kedamaian tidak lagi sekedar harapan
Matahari kehidupan di Gaza akan kembali bersinar
Dan mawar putih kemanusiaan akan mekar mempesona
Berjuanglah untuk itu dan untuk kedamaian di Palestina

Minggu, 03 Mei 2009

Terbaik Untuknya

Tuhan berilah aku petunjuk

Aku bingung sekali Tuhan

Tuhan

Aku mencintainya

Aku ingin yang terbaik untuknya

Jika bukan aku yang terbaik untuknya

Ku ikhlas Tuhan

Berilah yang terbaik untuk dia yg kucintai

Walau itu berarti ku harus berlalu dari dirinya

Walau itu berarti ku harus pergi untuk selamanya

Akan kuterima semua itu

Demi yang terbaik untuknya

Terima kasih Tuhan

Kupasrahkan segalanya dalam kuasa Mu yang sempurna

Tak Pernah Ingin Ku Akhiri

Awan hitam tutupi mentari
Membuat pagi ini begitu gelap
Dia seakan - akan mengerti diri ini
Saat hatiku merasa putus asa

Tersesak perasaan di hati
Mengenang dikau belahan jiwa
Tak pernah ingin ku akhiri
Tetap aku sayang dirimu adanya

Walau kau lukai hati ini
Tangisanku tangis tanpa suara
Kini hujan telah jatuh ke bumi
Hembusan angin dingin ikut serta

Terlena diri akan galau ini
Nafas tak lagi beraturan
Mungkinkah esok akan berseri lagi?
Hanya waktu yang mampu menjawab tanya

Cinta Yang Pakai Logika, Apakah Itu Cinta?

Cinta bisa muncul karena berbagai macam hal

Adakalanya cinta bisa lahir dari perasaaan merasa cocok

Kadang cinta lahir dari suatu kebanggaan

Ada juga yang muncul dari suatu kekaguman

Namun apakah cinta bisa muncul karena logika?

Bisakah lahir dari perhitungan untung dan rugi?

Ha ha ha, apakah bedanya dari sebuah perdagangan?

Apakah cinta yang lahir dari pertimbangan logika itu salah?

Bukankah seharusnya cinta itu tidak mengenal logika?

Bagaimana dengan hubungan cinta dan logika?

Apa salah bila cinta itu mengenal logika?

Apakah cinta itu salah saat tidak ada sinergi antara dirinya dengan impian?

Jika salah?

Apakah cinta itu ada yang salah?

Bukankah cinta itu cahaya keagungan Tuhan?

Hemmm, nampaknya sampai akhir jaman pun aku tidak akan pernah mengerti apa itu cinta?