Sabtu, 12 September 2009

Hujan & Badai

Terpaan hujan dan badai melantunkan gemuruh kesunyian
Mereka pasti tahu kegalauan dalam hatiku
Saat kegelapan malam tidak bisa lagi dijadikan penawar kegelisahan
Maka, . . . . .
Inginku menyanyi diiringi hempasan sang hujan
Inginku menari larut dalam pelukan sang badai
Pekik lirih menggema dalam keputusasaan
Mengisi rongga – rongga keheningan yang mencekam
Andai kali ini hujan dan badai tidak lagi bisa mengobati kegelisahan
Apa yang harus aku lakukan?
Mendaki puncak – puncak gunung tinggi
Atau
Menyusup ke dalam dasar samudera luas
Atau
Tetap disini menunggu el-maut menjemput
Walau kini bukan saat bagiku menuju kematian
Tuhan, tolong katakan
Kemana harus kucari penawar kegelisahan ini?
Ataukah harus kuserahkan kegelisahan ini hanya pada-Mu?
Agar tenang kembali jiwaku yang selalu mengembara dalam alam tanya