Aku dapat pergi
Aku dapat berlari
Aku dapat hindari
Bahkan aku dapat ingkari
Namun .....
Berapa lama itu harus kulakukan?
Apakah sampai akhir hayat?
Berapa sering itu harus kelakukan?
Apakah dalam setiap hembusan nafas saat ku terjaga?
Sanggupkah itu terus kulakukan?
Mungkinkah itu selalu dan selalu kulakukan?
Ini melelahkan sekali
Apakah aku harus jujur pada perasaanku?
Ataukah harus kubantah itu dengan logika?
Kutahu logika itu benar, namun apakah perasaan ini salah?
Kuharap perasaan ini salah
Kuingin logika ini benar
Semoga yang benar akan menang
Dan tentu saja pemenangnya adalah logika
Tetapi .....
Sungguh mengherankan bagiku
Setiap perasaan ini mulai lemah dan menuju kekalahan, tiba-tiba dia bangkit melawan
Perasaan merobek-robek logika
Dan perasaan melakukannya tanpa berbelas kasihan
Logika jadi lemah lagi
Logika butuh waktu untuk memulihkan diri lagi, agar dia mampu menantang perasaan lagi
Siapakah yang menang kali ini ataukah harus berakhir seri lagi?
Hahaha ..... Entahlah