Kelelawar berterbangan melintasi kegelapan
Dia makhluk penguasa malam kelam mencekam
Awan hitam berbaris tak beraturan
Saat sepi memiliki kesunyian mendalam
Kala harapan berhenti di tengah jalan
Hati merindu menanti gelapnya malam
Ku terpaku merenungi sunyinya kehidupan
Mencari arti dari segala kegalauan yang mendalam
Kerinduan akan sebuah makna kematian
Arti yang tak kunjung mampu ku paham
Hanya mampu ku tafakur menjelang kematian
Dan berusaha menikmati hidup yang hampir padam
Senin, 11 Agustus 2008
Aku
Aku adalah pohon yang kekeringan di musim hujan
Aku adalah nada sumbang di dalam keserasian
Aku adalah kesunyian di tengah keramaian
Aku adalah wujud dari suatu kekosongan
Aku adalah perubahan dalam kepastian
Aku adalah riak di antara ketenangan
Akulah diriku yang tidak diriku
Aku adalah nada sumbang di dalam keserasian
Aku adalah kesunyian di tengah keramaian
Aku adalah wujud dari suatu kekosongan
Aku adalah perubahan dalam kepastian
Aku adalah riak di antara ketenangan
Akulah diriku yang tidak diriku
Sekelumit Tentang Cinta
Saat cinta bersemi orang begitu bahagia
Saat cinta kandas orang begitu menderita
Apakah memang ada cinta sejati di kefanaan dunia?
Apakah memang ada ketulusan cinta di tengah kepura - puraan?
Kadang ku termenung dalam keramaian
Kadang ku terpana dalam gelak tawa
Ku tak paham akan makna kata sejati di dalam cinta
Yang kutahu hanya lah bahwa aku ingin terus bersamanya
Kadang aku juga sadar bahwa tidak ada sepotong cintapun darinya
Namun seiring waktu berlalu, nanti ku yakin akan dapat menertawai kisah cinta yang kini ada
Saat dimana kisah cinta sedih ini hanyalah ilusi ku belaka
Saat cinta kandas orang begitu menderita
Apakah memang ada cinta sejati di kefanaan dunia?
Apakah memang ada ketulusan cinta di tengah kepura - puraan?
Kadang ku termenung dalam keramaian
Kadang ku terpana dalam gelak tawa
Ku tak paham akan makna kata sejati di dalam cinta
Yang kutahu hanya lah bahwa aku ingin terus bersamanya
Kadang aku juga sadar bahwa tidak ada sepotong cintapun darinya
Namun seiring waktu berlalu, nanti ku yakin akan dapat menertawai kisah cinta yang kini ada
Saat dimana kisah cinta sedih ini hanyalah ilusi ku belaka
Ku Coba
Aku coba untuk mengiringi langkahmu
Dan terus berlari mengejar bayangmu
Bayang yang selalu datang di pikiranku
Membuat tak mampu berpikir selain tentangmu
Aku coba untuk sampaikan padamu isi hati ini
Lewat bintang yang menemani tidurmu di malam sepi
Agar kita dapat berjumpa di indahnya ruang mimpi
Membuat khayalan tak lagi hanya sekedar ilusi
Seperti bintang - bintang menghiasi sang malam
Aku ingin menghiasi hidupmu dengan rasa cinta
Seperti semilir angin senja menyertai matahari tenggelam
Aku ingin menyertaimu dalam segala suka dan duka
Jika kau tak inginkan diriku sebagai kekasihmu
Biarlah ku hanya menjadi teman di saat dukamu
Menjadi tempat melepas kesedihan di saat laramu
Menemanimu walau pun kau tak sadar akan hadirku
Dan terus berlari mengejar bayangmu
Bayang yang selalu datang di pikiranku
Membuat tak mampu berpikir selain tentangmu
Aku coba untuk sampaikan padamu isi hati ini
Lewat bintang yang menemani tidurmu di malam sepi
Agar kita dapat berjumpa di indahnya ruang mimpi
Membuat khayalan tak lagi hanya sekedar ilusi
Seperti bintang - bintang menghiasi sang malam
Aku ingin menghiasi hidupmu dengan rasa cinta
Seperti semilir angin senja menyertai matahari tenggelam
Aku ingin menyertaimu dalam segala suka dan duka
Jika kau tak inginkan diriku sebagai kekasihmu
Biarlah ku hanya menjadi teman di saat dukamu
Menjadi tempat melepas kesedihan di saat laramu
Menemanimu walau pun kau tak sadar akan hadirku
Sang Jelita
Berlatarkan lampu – lampu jalanan
Duduk terpaku sesosok wanita jelita
Membuat buyar lamunan pejalan
Karena melintasi suatu bayang keindahan
Menapaki senja dengan kegembiraan
Sesosok lembut tersenyum mengusik jiwa
Tatap mata yang menggoda rasa tanya
Seakan ingin menghapus segala kegalauan
Ingin kutanya kepada sang jelita
Apakah gerangan yang ada dalam lamunan?
Sebuah perenungan tentang dunia
Ataukah hanya menikmati kesendirian
Wajah sang jelita bersemu bak bidadari
Saat dia tertunduk malu kala kutanya
“Aku tak tahu”, katanya lembut mengusik hati
“Mungkin juga kedua – duanya”, tambah sang jelita
Oh’ Tuhan Sang Pencipta Keindahan
Apakah ku dapat terus memandangnya?
Wajah jelita yang tak kan ku lupakan
Senyum sendu yang mengoyak iman
Duduk terpaku sesosok wanita jelita
Membuat buyar lamunan pejalan
Karena melintasi suatu bayang keindahan
Menapaki senja dengan kegembiraan
Sesosok lembut tersenyum mengusik jiwa
Tatap mata yang menggoda rasa tanya
Seakan ingin menghapus segala kegalauan
Ingin kutanya kepada sang jelita
Apakah gerangan yang ada dalam lamunan?
Sebuah perenungan tentang dunia
Ataukah hanya menikmati kesendirian
Wajah sang jelita bersemu bak bidadari
Saat dia tertunduk malu kala kutanya
“Aku tak tahu”, katanya lembut mengusik hati
“Mungkin juga kedua – duanya”, tambah sang jelita
Oh’ Tuhan Sang Pencipta Keindahan
Apakah ku dapat terus memandangnya?
Wajah jelita yang tak kan ku lupakan
Senyum sendu yang mengoyak iman
Kamu & Saya
Kebersamaan membuat ku tak sekedar suka
Aku akhirnya menyayangimu
Tidak ada lagi kata kamu dan saya
Tiada lagi ungkapan engkau dan aku
Yang ada hanyalah kata kita
Kita menjadi satu dan hanya satu
Banyak kita lewati suka dan duka
Namun bila tiba akhir masa ku
Ku tak ingin ada kesedihan di mata
Walau tetes air mata membanjiri kalbu
Biarkan ku pergi bila memang sudah waktu ku
Biarlah kata kamu dan saya menjadi ada
Ku hanya bisa berdoa bagi kebahagiaanmu
Aku akhirnya menyayangimu
Tidak ada lagi kata kamu dan saya
Tiada lagi ungkapan engkau dan aku
Yang ada hanyalah kata kita
Kita menjadi satu dan hanya satu
Banyak kita lewati suka dan duka
Namun bila tiba akhir masa ku
Ku tak ingin ada kesedihan di mata
Walau tetes air mata membanjiri kalbu
Biarkan ku pergi bila memang sudah waktu ku
Biarlah kata kamu dan saya menjadi ada
Ku hanya bisa berdoa bagi kebahagiaanmu
Senja & Gadis
Semburat wajah senja kemerahan
Daun bambu hijau jatuh berguguran
Garis langit mulai merona mempesona
Bumi pelahan ditutupi selimut temaram
Pekik burung walet menambah rasa kegalauan
Suara gemuruh ombak ikut melantunkan kesunyian
Seorang gadis duduk sendiri di tepi pantai
Beralaskan batu – batu kokoh yang berhimpitan
Tatapan matanya sendu menambah dingin suasana
Seakan dia ingin mengungkap misteri semesta rasa
Wajah indahnya menyiratkan kegundahan yang dalam
Tidak tahu apa yang membuat gundah wajahnya yang indah
Daun bambu hijau jatuh berguguran
Garis langit mulai merona mempesona
Bumi pelahan ditutupi selimut temaram
Pekik burung walet menambah rasa kegalauan
Suara gemuruh ombak ikut melantunkan kesunyian
Seorang gadis duduk sendiri di tepi pantai
Beralaskan batu – batu kokoh yang berhimpitan
Tatapan matanya sendu menambah dingin suasana
Seakan dia ingin mengungkap misteri semesta rasa
Wajah indahnya menyiratkan kegundahan yang dalam
Tidak tahu apa yang membuat gundah wajahnya yang indah
. . . , entahlah
Ha ha ha ha, hidup adalah permainan belaka
Dan cinta adalah bagian dari permainan itu
Bahkan cinta adalah permainan yang terhebat
Mungkin Dia lagi ingin lucu – lucuan saja
Atau juga ingin punya suatu mainan yang seru
Atau juga hanya sekedar iseng saja, entahlah
Ada rasa bahagia tanpa jelas sumbernya
Ada rasa sedih tanpa jelas asal yang usul
Ada campuran keduanya, yang tidak jelas logikanya
Ha ha ha ha, dunia ini sungguh aneh
Atau juga pantas disebut lucu bin amit imut
Atau juga tidak terumuskan, entahlah
Ada yang hari ini katakan aku cinta
Ehhhh, besoknya aku benci dirimu
Besoknya lagi, aku ingin kau tiada
Wahh wahh, pusing sungguh ini kelapa
Ingin hindari cinta, ehh malah terjerumus
Walau tahu ini hanya cerita duka tanpa batas
Mungkin aku juga udah masuk dalam barisan
Yahh, barisan manusia bingung bin linglung
Ha ha ha ha, ingin tertawa malah mewekan
Mungkin juga ku tak ingin lepas
Bodoh dong aku
Mungkin juga iya
Entahlah
Bingung
Sakit jiwa lama – kelamaan
Mungkin juga udah
Dan cinta adalah bagian dari permainan itu
Bahkan cinta adalah permainan yang terhebat
Mungkin Dia lagi ingin lucu – lucuan saja
Atau juga ingin punya suatu mainan yang seru
Atau juga hanya sekedar iseng saja, entahlah
Ada rasa bahagia tanpa jelas sumbernya
Ada rasa sedih tanpa jelas asal yang usul
Ada campuran keduanya, yang tidak jelas logikanya
Ha ha ha ha, dunia ini sungguh aneh
Atau juga pantas disebut lucu bin amit imut
Atau juga tidak terumuskan, entahlah
Ada yang hari ini katakan aku cinta
Ehhhh, besoknya aku benci dirimu
Besoknya lagi, aku ingin kau tiada
Wahh wahh, pusing sungguh ini kelapa
Ingin hindari cinta, ehh malah terjerumus
Walau tahu ini hanya cerita duka tanpa batas
Mungkin aku juga udah masuk dalam barisan
Yahh, barisan manusia bingung bin linglung
Ha ha ha ha, ingin tertawa malah mewekan
Mungkin juga ku tak ingin lepas
Bodoh dong aku
Mungkin juga iya
Entahlah
Bingung
Sakit jiwa lama – kelamaan
Mungkin juga udah
Langganan:
Postingan (Atom)