Senin, 11 Agustus 2008

Sang Jelita

Berlatarkan lampu – lampu jalanan
Duduk terpaku sesosok wanita jelita
Membuat buyar lamunan pejalan
Karena melintasi suatu bayang keindahan
Menapaki senja dengan kegembiraan
Sesosok lembut tersenyum mengusik jiwa
Tatap mata yang menggoda rasa tanya
Seakan ingin menghapus segala kegalauan
Ingin kutanya kepada sang jelita
Apakah gerangan yang ada dalam lamunan?
Sebuah perenungan tentang dunia
Ataukah hanya menikmati kesendirian
Wajah sang jelita bersemu bak bidadari
Saat dia tertunduk malu kala kutanya
“Aku tak tahu”, katanya lembut mengusik hati
“Mungkin juga kedua – duanya”, tambah sang jelita
Oh’ Tuhan Sang Pencipta Keindahan
Apakah ku dapat terus memandangnya?
Wajah jelita yang tak kan ku lupakan
Senyum sendu yang mengoyak iman

Tidak ada komentar: